PLTN dan PLTS merupakan sumber energi bukan dari hasil tambang. Tentunya ahli energi menganggap kedua sumber energi ini menjadi berharga di masa depan ketika fosil sudah habis.
Keduanya sama-sama sumber energi baik di masa depan. Hanya saja namanya sumber energi PLTS terbilang lebih bersih karena menggunakan sumber energi matahari.
Sesuai dengan karakteristik wilayah Indonesia yang dilalui garis khatulistiwa membuatnya cocok untuk menampung cahaya matahari. Ini merupakan privilege yang tidak semua negara miliki.
Hanya saja, apakah ada kelebihan PLTS daripada PLTN?
Konsep PLTS
PLTS merupakan pembangkit listrik yang mengubah cahaya matahari menjadi sumber listrik yang terdiri dari panel surya, inverter, baterai surya, dan controller.
Mula-mulai mulai dari panel surya dari sel fotovoltaik yang tertanam untuk menyerap energi sinar matahari. Panel surya terpasang di atap agar dapat terkena sinar matahari secara langsung.
Panel surya menghasilkan listrik dengan menggunakan medan listrik dari antara lapisan sel negatif dan positif untuk mengubah energi matahari menjadi listrik.
Energi yang dihasilkan dialihkan ke inverter agar dapat mengubah listrik AC menjadi listrik AC. Hal ini karena rumah di Indonesia memakai sumber listrik AC agar dapat mengoperasikan barang elektronik rumah tangga.
Arus listrik kemudian disuplai ke rumah melalui kabel listrik. Nantinya, arus listrik akan disalurkan ke baterai ataupun jaringan listrik. Pengaturan tersebut dilakukan oleh pengontrol muatan.
Perangkat ini berfungsi untuk mengatur arus tegangan tinggi yang fluktuatif dari panel yang dapat merusak baterai ketika melakukan pengisian daya.
Konsep PLTN
Energi listrik dari tenaga nuklir lahir dari berbagai tahapan diantaranya adalah fisi nuklir, fusi nuklir, dan peluruhan nuklir. Produksi energi nuklir pada PLTN tidak mengeluarkan gas rumah kaca karena tidak menggunakan bahan bakar.
Pembangunan PLTN diawali dengan reaksi inti atom. Selama proses pengikatan atau pemisahan, energi tambahan dilepaskan melalui radiasi di bejana reaktor.
Kemudian, air dimasukan di wadah in dan reaksi dari inti memanaskan air namun tidak dibuat mendidih karena wadah yang digunakan dapat mencegah cairan mendidih.
Pompa pendingin menggunakan air panas dari bejana reaktot dan menyalurkannya ke generator uap. Tekanan atmosfer di dalam generator lebih sedikit sehingga panas di dalam pipa generator mudah menguap. Uap yang dihasilkan diubah oleh turbin menjadi listrik.
Kelebihan PLTS daripada PLTN
Walau sama-sama tidak mengandalkan bahan bakar fosil, namun ada beberapa hal yang membuat PLTS lebih unggul daripada PLTN. Apa saja kelebihan PLTS?
1. Efisien
Hal pertama yang dilihat dari PLTS adalah efisien dalam hal pembiayaan. Harga pembelian dan pemasangan PLTS tidak terlalu mahal jika dibandingkan PLTN.
Setelah pemasangan selesai, panel surya dapat digunakan tanpa biaya operasional. Sebab sumber energi didapatkan langsung dari sinar matahari.
Keuntungan ini sangat sesuai dengan kebutuhan listrik rumah tangga. Yang mana salah satu pengeluaran terbesar adalah tagihan listrik.
Sistem panel surya mampu menghemat pengeluaran listrik dalam beberapa tahun kemudian.
2. Perawatan
Panel surya tidak membutuhkan banyak pemeliharaan. Permukaan panel hanya perlu dibersihkan dua kali dalam setahun.
Baterai dan inverter hanya perlu diganti setelah 10 tahun. Dalam konteks ini, Anda tidak perlu mengkhawatirkan panel surya secara berlebihan. Pengerjaan ini dapat dilakukan sendiri maupun membayar jasa perawatan panel surya terdekat Anda.
3. Biaya dan Lama Pembangunan
PLTS dan PLTN memiliki perbedaan lainnya dalam masalah biaya pembangunan. Angka biaya pembangunan dapat ditentukan dari berbagai faktor mulai dari lama pengerjaan, material, hingga lokasi pengerjaan.
Sebagai gambaran, Amerika Serikat saja baru menyelesaikan satu pembangit listrik tenaga nuklir dalam rentang waktu 30 tahun terakhir. PLTN Watts Bar di Tennessee memerlukan waktu 23 tahun agar satu reaktor dapat beroperasi dan 33 tahun.
Analisis Biaya Energi Bertingkat (Levelized Cost of Energy Analysis) yang terbaru mengeluarkan data terkait biaya per kilowatt untuk pengerjaan PLTS dan PLTN.
PLTS memiliki biaya per kilowatt kurang dari Rp 15.913.000.
Sedangkan biaya per kilowatt PLTN berkisar antara Rp 103.434.500 dan Rp 194.934.250.
Berdasarkan angka tersebut, dapat disimpulkan bahwa biaya per KW PLTN 10 kali lebih mahal daripada PLTS.
Wujudkan Gaya Hidup Hemat Energi dengan Batari Energi
Berdasarkan pemahaman tersebut, dapat dikatakan PLTS jauh lebih menguntungkan jika dibandingkan PLTN. Panel surya dapat dipasang di lahan terbatas, selama mendapatkan paparan sinar matahari. Tentunya perawatannya jauh lebih mudah.
Anda dapat memakai panel surya untuk rumah Anda melalui Batari Energi. Konsultasikan masalah Anda melalui situs kami agar segera diproses.
Comments