top of page

Bagaimana Cara Kerja PLTS serta Dampaknya Pada Lingkungan

Indonesia berkomitmen untuk mencapai net zero emission (NZE) pada tahun 2060. Pernyataan ini diumumkan pada 24 November 2022. Demi mendukung kegiatan ini, Indonesia mendeklarasikan penurunan emisi. 


Pemerintah Indonesia juga mendorong pengembangan teknologi Carbon Capture, Utilization and Storage untuk mengurangi emisi karbon. Tak lupa pula kebijakan pemerintah adalah melakukan transisi energi dari fosil menuju energi terbarukan melalui pengembangan energi baru terbarukan (EBT). 


Salah satu bentuk dari transisi energi adalah gencarnya pembangunan PLTS di Indonesia. 


Cara Kerja PLTS

PLTS mulanya menangkap radiasi cahaya lalu mengubahnya menjadi energi listrik. 

Untuk melakukan itu ada dua teknologi yang digunakan yaitu fotovoltaik dan konsentrasi tenaga surya-termal. 


Teknologi tersebut ditemukan dalam panel surya yang berfungsi membiarkan foton melepaskan elektron dari atom sehingga menghasilkan listrik. 


Sel Fotovoltaik

Sel fotovoltaik menyerap energi matahari untuk diolah menjadi listrik. 


Sel fotovoltaik terdiri dari dua potong bahan semikonduktor. Biasanya terbuat dari silikon atau bahan yang sama dalam mikroelektronika. 


Mula-mula muatan listrik yang bergerak sebagai respon medan magnet internal di dalam sel yang menyebabkan munculnya aliran listrik. Di mana setiap potongan fotovoltaik memiliki muatan positif dan negatif untuk mendapatkan medan listrik.


Demi mendapatkan medan listrik, produksi sel fotovoltaik memasukan fosfor ke lapisan atas silikon dengan muatan negatif. Pada lapisan bawah diberikan takaran boron sehingga menghasilkan sedikit elektron. Tujuannya untuk menambahkan medan listrik di persimpangan antara lapisan silikon.


Konsentrasi Tenaga Surya-Termal (CSP)

Konsentrasi tenaga surya-termal atau concentrating solar-thermal power memakai cermin untuk memantulkan dan mengkonsentrasikan energi matahari dan mengubahnya menjadi panas. Kemudian, energi panas dapat diubah untuk menghasilkan listrik. Penerapannya banyak dipakai pembangkit listrik skala utilitas 


Pembangkit listrik skala utilitas memakai sistem menara listrik untuk mengatur cermin di sekitar menara pusat. Fungsinya adalah sebagai receiver. 


Sinar linear memiliki deretan cermin yang memusatkan cahaya matahari ke penerima tabung paralel yang berada di atasnya. 


Sistem CEP yang berukuran kecil ditempatkan untuk membutuhkan daya. Sebagai contoh, sistem mesin tunggal dapat menghasilkan daya 5 hingga 25 kilowatt per piringan untuk aplikasi terdistribusi. 


Mengapa PLTS Termasuk Energi Ramah Lingkungan

PLTS bermanfaat untuk membantu mengurangi emisi gas rumah kaca dan menghasilkan energi bersih. Sinar matahari adalah sumber energi tak terbatas, tidak menghasilkan polusi udara. Penerapannya pun tidak menghasilkan gas rumah kaca yang menjadi penyebab perubahan iklim.


Secara efektif, PLTS mengurangi ketergantungan dunia terhadap bahan bakar fosil yang sangat terbatas. Cadangan minyak dapat habis sewaktu-waktu karena merupakan sumber energi yang tidak dapat diperbaharui. 


Hal lain yang dirasakan adalah mengurangi jejak karbon. Salah satu cara untuk menguranginya dengan mengurangi aktivitas yang menggunakan bahan bakar fosil. 


Jadi, mari dukung perkembangan PLTS di Indonesia!


5 tampilan0 komentar

Comments


bottom of page